Sabtu, 10 Januari 2009

pendidikan di jepang..

Budaya iptek Jepang adalah cerminan dari perkembangan iptek Jepang sendiri yang maju begitu pesat sejak kekalahannya dalam perang dunia kedua. Tahun 1958 Jepang mencanangkan pembebasan dari ketergantungan impor dan menjadi negara mandiri dalam memproduksi dengan berbasis iptek. Bersamaan dengan itu sosialisasi dan pendidikan iptek pada publik mulai gencar ditanamkan (Buku Putih Iptek Jepang).

Budaya iptek Jepang adalah cerminan dari perkembangan iptek Jepang sendiri yang maju begitu pesat sejak kekalahannya dalam perang dunia kedua. Tahun 1958 Jepang mencanangkan pembebasan dari ketergantungan impor dan menjadi negara mandiri dalam memproduksi dengan berbasis iptek. Bersamaan dengan itu sosialisasi dan pendidikan iptek pada publik mulai gencar ditanamkan (Buku Putih Iptek Jepang).

Pada tahun tersebut juga mulai diterapkan pendidikan iptek sejak dini lewat pendidikan formal dari SD, SMP, SMA sampai universitas. Semangat untuk meneliti telah mulai ditanamkan sejak SD. Setiap liburan panjang para murid SD mendapat pekerjaan rumah penelitian bertema bebas. Hasil penelitian mereka dibuat laporan dan diumumkan di depan teman-teman sekelas.

Pada tingkat SMP dan SMA, setiap liburan musim panas, para guru ilmu alam dituntut untuk menyerahkan proporsal penelitian yang bisa dilaksanakan bersama-sama satu kelas.

Sedangkan pada tingkat perguruan tinggi, perguruan tinggi menempati peran sangat strategis. Di universitas Jepang berkumpul sepertiga dari keseluruhan jumlah tenaga peneliti yang berjumlah total 730.000 orang, dan sekitar 20 persen dari dana penelitian yang dianggarkan negara (sekitar 3.2 trilyun yen) dialokasikan untuk pengembangan riset dan penelitian di universitas (Departemen ekonomi, perdagangan, dan industri Jepang).

Karena itu di Jepang, universitas selain sebagai lembaga pendidikan yang menyuplai SDM-SDM spesialis juga adalah lembaga penelitian. Kegiatan penelitian di universitas telah dimulai secara struktur sejak tahun keempat undergraduate. Ini yang membedakan Jepang dengan Amerika Serikat.

Pada tahun kedua atau ketiga, para mahasiswa diprogramkan untuk melakukan kunjungan ke berbagai perusahaan. Tujuannya, di samping untuk memberi wawasan para mahasiswanya untuk memilih pekerjaan yang sesuai minatnya di masa depan, juga memberikan wawasan mereka tentang penerapan iptek secara riil di dunia industri.

Universitas juga dituntut untuk melayani masyarakat dalam informasi ilmiah dan kerja sama dengan pihak industri. Kerja sama dengan berbagai pihak industri dikenal dengan san-gaku-renkei (san berarti industri, gaku berarti dunia akademis, dan renkei berarti kerja sama), yang melahirkan kerja sama sinergis dalam pengembangan iptek. Pengembangan riset dasar dilakukan di universitas, sedangkan aplikasi dan komersialisasinya dilakukan oleh pihak industri.

Selain itu pelayanan kepada masyarakat sekitar kampus diwujudkan dengan penyelenggaraan open campus secara periodik. Di mana dalam satu hari kampus dibuka untuk dikunjungi masyarakat umum. Setiap laboratorium dalam kampus mendemonstrasikan hasil penelitian yang menarik dan mudah dimengerti oleh masyarakat umum dari berbagai usia, dari anak kecil sampai kakek nenek. Walau open campus ini baru dipopulerkan tahun-tahun terakhir, ternyata mendapat sambutan yang sangat baik dari pihak universitas maupun masyarakat sekitar.

Selain open campus, banyak universitas yang menyelenggarakan program sekolah musim panas atau satu hari menjadi mahasiswa. Program ini mengundang murid-murid di level sekolah menengah untuk merasakan menjadi mahasiswa dalam satu hari. Atau merasakan penelitian di universitas selama sepekan dalam sekolah musim panas.

Tidak ada komentar: